Langsung ke konten utama

Bahagiakan Hidup dengan Hal Sederhana

Siapa sih yang tidak ingin hidup bahagia? Kebahagiaan tentu menjadi mimpi yang selalu dikejar setiap insan. Orang kaya atau pun miskin, pekerja atau pengangguran, pria atau wanita dan siapa pun pasti ingin hidup bahagia. Betul kan?

Sebenarnya, ya, kebahagiaan itu sesuatu yang abstrak, tidak bisa dihitung dengan angka, tidak bisa dilihat oleh mata, bahkan terkadang kebahagiaan tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Bahagia hanya tentang sebuah perasaan yang dirasakan manusia dari dalam hatinya. Standar kebahagiaan manusia tentu beragam dan tidak bisa disamakan. Eh, tahu nggak? Kita bisa menncari kebahagian hidup dengan cara ini, nih ...

1.      Bersyukur

Pernahkah tersadar bahwa bersyukur itu mengandung banyak makna? Satu di antaranya bersyukur membuat hati selalu mengingat Sang Illahi, kemudian dengan bersyukur juga bisa menenangkan pikiran. Nah, semakin sering mengingat Rabb kita, kita akan semakin mudah untuk merasa bahagia, lo.

 

2.      Selalu Berbaik Sangka

Berbaik sangka kepada Sang Pencipta atas takdir-Nya, bahkan atas ujian serta cobaan yang Ia berikan, di balik semua itu akan ada hikmah yang indah. Selain berbaik sangka dengan Sang Pencipta, perilaku ini juga tak kalah penting dilakukan terhadap sesama ciptaan-Nya. Maksudnya? Yap, kita berprasangka baik terhadap lingkungan sekitar. 

Mari membiasakan diri untuk selalu berprasangka baik terhadap orang lain agar kita tidak disibukkan dengan pikiran-pikiran negatif.

3.      Berinteraksi dengan Al-Qur’an

Kita sebagai seorang muslim tentu harus beriman dengan kitab suci yang Allah turunkan melalui Nabi Muhammad -shalallahu 'alaihi wassalam-. Kitab yang Mulia ini tidak hanya sebagai pedoman saja, tetapi juga sebagai penyejuk hati. Oleh karenanya mari kita memperbanyak membaca Al-Qur’an.

 Allah berfirman:

“Wahai manusia! Sungguh, pelajaran (Al-Qur’an) telah datang kepadamu dari Tuhan-mu, penyembuh bagi penyakit dalam dada, dan petunjuk serta rahmat bagi orang yang beriman.” (QS. Yunus: 57)

 

4.      Membahagiakan Orang Lain

Percaya kan kalau Islam itu merupakan agama yang indah? Ketika kita berusaha membahagiakan orang lain dengan sesuatu yang kita mampu, maka kita pun akan mendapat kebahagiaan yang lain. Orang yang paling utama untuk kita bahagiakan adalah orang tua sebelum orang lain pada umumnya.

So, yuk, berusaha membahagiakan mereka berdua :) Jika mereka bahagia, mereka akan selalu meridai kita, sedangkan rida Allah di atas rida mereka, lo. Tunggu apa lagi?

 

5.      Tersenyum

Tentu kita pernah mendengar sabda Nabi tentang seuntai senyuman di hadapan saudara seiman merupakan sedekah. Tak perlu khawatir jika kita merasa belum mampu untuk bersedekah dengan harta, berikanlah senyuman terindah. Dari segi kesehatan, senyum juga dapat memelihara kesehatan mental dan paru-paru.

 Selanjutnya adalah ...

6.      Mengatur Lisan

Lisan kita anggota badan yang harus penuh kehati-hatian dalam menggunakannya. Daripada lisan yang kecil ini kita gunakan untuk menggunjing dan mencela, lebih baik kita perbanyak zikir mengingat Allah dengannya.

Kita juga bisa membiasakan untuk mengucapkan kata “maaf” dan “terima kasih”. Kenapa? Karena itu juga termasuk dalam menggunakan lisan untuk kebaikan. Sehingga hati terasa tenteram dan nyaman saat lisan bisa diandalkan.

 

7.      Input Hal-Hal Positif

Saat perasaan gundah, galau, dan kacau melanda, hehe. Segeralah mencari nutrisi untuk pikiran dan hati kita dari hal positif. Kita bisa mencari solusi dari sebab kegundahan itu dengan membaca buku atau mendengarkan video motivasi dan sebagainya. Dengan itu hati kita akan menyerap hal-hal yang baik, pun menjadi bahagia.

Menyayangi Diri Sendiri

Terkadang kita terlalu sibuk untuk menyayangi orang lain, padahal sudah belum kita menyayangi diri sendiri? Menyayangi serta menghargai diri sendiri atas apa yang dimiliki itu penting banget, serius. lagipula bisa membuat hati kita bahagia.

Yuk, bismillah, kita terapkan dalam kehidupan, ya. Semoga senantiasa hidup bahagia walau sederhana, karena bahagia itu indah dan nikmat.

Komentar